Kumpulan khutbah terupdate,simple dan lugas.

Alamat: Jln. Simpang Tiga, Desa Tumbuh Mulia, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kode Pos: 83659, HP: 081997666360:)

Contoh Makalah_Haji dan Umrah

Contoh Makalah_Haji dan Umrah

Kata Pengantar
  
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Haji dan Umroh “ ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam (PAI).
Makalah ini saya susun berdasarkan materi pembelajaran tentang “Haji dan Umroh”. Yang didalamnya terdapat bagaimana cara pelaksanaan umroh baik itu sunnah maupun wajib. Dengan makalah ini, kami harap dapat membantu siswa dalam memahami tentang bab ini.
Akhir kata, saya menyadari bahwa tidak ada hal yang sempurna. Isi makalah ini masih perlu memperoleh saran dan kritikan dari siapa saja yang telah membaca dan memakainya. Saran dan kritik anda akan menjadikan makalah ini semakin sempurna. Amiin.

                                                                         Dasan Tumbu, 16 Pebruari 2017
                                    Penyusun,
                           

                                             

 BAB I
HAJI  
A.   Pengertian Haji
Haji adalah salah satu rukun Islam yang lima. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan bagi kaum muslim yang mampu secara material, fisik, maupun keilmuan dengan berkunjung ke beberapa tempat di Arab Saudi dan melaksanakan beberapa kegiatan pada satu waktu yang telah ditentukan yaitu pada bulan Dzulhijjah.
Secara estimologi (bahasa), Haji berarti niat (Al Qasdu), sedangkan menurut syara’ berarti Niat menuju Baitul Haram dengan amal-amal yang khusus.Temat-tempat tertentu yang dimaksud dalam definisi diatas adalah selain Ka’bah dan Mas’a (tempat sa’i), juga Padang Arafah (tempat wukuf), Muzdalifah (tempat mabit), dan Mina (tempat melontar jumroh).
Sedangkan yang dimaksud dengan waktu tertentu adalah bulan-bulan haji yaitu dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Amalan ibadah tertentu ialah thawaf, sa’i, wukuf, mazbit di Muzdalifah, melontar jumroh, dan mabit di Mina.

B.    Jenis-jenis Haji
a.    Haji Ifrad, artinya menyendiri
Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad jika sesorang melaksanakan ibadah haji dan umroh dilaksanakan secara sendiri-sendiri, dengan mendahulukan ibadah haji. Artinya, ketika calon jamaah haji mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, hanya berniat melaksanakan ibadah haji. Jika ibadah hajinya sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan ibadah umroh.

b.    Haji Tamattu’, artinya bersenang-senang
Pelaksanaan ibadah haji disebut Tamattu’ jika seseorang melaksanakan ibadah umroh dan Haji di bulan haji yang sama dengan mendahulukan ibadah Umroh. Artinya, ketika seseorang mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, hanya berniat melaksanakan ibadah Umroh. Jika ibadah Umrohnya sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan ibadah Haji.
Tamattu’ dapat juga berarti melaksanakan ibadah Umroh dan Haji didalam bulan-bulan serta didalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.

c.    Haji Qiran, artinya menggabungkan
Pelaksanaan ibadah Haji disebut Qiran jika seseorang melaksanakan ibadah Haji dan Umroh disatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji Qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. [Kembali ke Menu]

C.  Rukun dan Wajib Haji
a.   Rukun haji :
1.     Ihram
2.    Thawaf Ziyarah (disebut juga dengan Thawaf Ifadhah)
3.    Sa’ie
4.    Wuquf di padang Arafah
Apabila salah satu rukun haji di atas tidak dilaksanakan maka hajinya batal. Sedangkan Abu Hanifah berpendapat bahwa rukun haji hanya ada 2 yaitu: Wuquf dan Thawaf. Ihram dan Sa’I tidak dimasukkan ke dalam rukun karena menurut beliau, ihram adalah syarat sah haji dan sa’I adalah yang wajib dilakukan dalam haji (wajib haji). Sementara Imam syafi’ie berpendapat bahwa rukun haji ada 6 yaitu: Ihram, Thawaf, Sa’ie, Wuquf, Mencukur rambut, dan Tertib berurutan).(Kitabul Fiqh Ala Madzhabil Arba’ah 1/578).

b.  Wajib Haji
1.     Iharam dimulai dari miqat yang telah ditentukan
2.    Wuquf di Arafah sampai matahari tenggelam
3.    Mabit di Mina
4.    Mabit di Muzdalifah hingga lewat setengah malam
5.    Melempar jumrah
6.    Mencukur rambut
7.    Tawaf Wada’

D.  Syarat-syarat Wajib Haji
1.     Islam
2.    Berakal
3.    Baligh
4.    Mampu
E.   Mewakilkan Seseorang Untuk Berhaji
Tidak boleh bagi seseorang berhaji untuk orang lain kecuali setelah ia berhaji untuk dirinya sendiri. Rasulullah bersabda: Berhajilah untuk dirimu sendiri, kemudian engkau berhaji untuknya.
F.   Haji Bagi Anak-anak yang belum Baligh
Tidaklah wajib bagi anak-anak untuk berhaji kecuali ia telah baligh. Namun jika ia telah berhaji maka hajinya sah sebagaimana yang telah diriwayatkan Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah r berjumpa dengan seorang berkendaraan dikawasan Ar-Rauha beliau bersabda: Siapakah kalian? Mereka menjawab: Kami orang-orang muslim, mereka balik bertanya: Siapa anda? Beliau menjawab: Saya Rasul Allah. Lalu ada seorang anak gadis yang masih kecil bertanya: Apakh ini yang disebut haji? Beliau menjawab: Ya dan bagimu pahala (HR. Ahmad, Muslim, Abu Daud, dan An Nasa dishahihkan oleh At Tirmidzi).  
G.  Rangkaian Ibadah Haji dan Umroh:
a.   Rangkaian kegiatan ibadah Haji
1.   Sebelum tanggal 8 Dzulhijjah, calon jamaah haji mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.
2.  Calon jamaah haji memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), sesuai miqatnya, kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika laka..
3.  Tanggal 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua calon jamaah haji menuju ke padang Arafah untuk menjalankan ibadah wukuf. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang Arafah hingga Maghrib datang.
4.  Tanggal 9 Dzulhijjah malam, jamaah menuju ke Muzdalifah untuk mabbit (bermalam) dan mengambil batu untuk melontar jumroh secukupnya.
5.  Tanggal 9 Dzulhijjah tengah malam (setelah mabbit) jamaah meneruskan perjalanan ke Mina untuk melaksanakan ibadah melontar Jumroh
6.  Tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah melaksanakan ibadah melempar Jumroh sebanyak tujuh kali ke Jumroh Aqobah sebagai simbolisasi mengusir setan. Dilanjutkan dengan tahalul yaitu mencukur rambut atau sebagian rambut.
7.  Jika jamaah mengambil nafar awal maka dapat dilanjutkan perjalanan ke Masjidil Haram untuk Tawaf Haji (menyelesaikan Haji)
8.  Sedangkan jika mengambil nafar akhir jamaah tetap tinggal di Mina dan dilanjutkan dengan melontar jumroh sambungan (Ula dan Wustha).
9.  Tanggal 11 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
10.          Tanggal 12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
11. Jamaah haji kembali ke Makkah untuk melaksanakan Thawaf Wada’ (Thawaf perpisahan) sebelum pulang ke negara masing-masing

b.  Rangkaian Kegiatan Ibadah Umrah
1.   Diawali dengan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.
2.  mengenakan pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang, sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan.
3.  Niat umrah dalam hati dan mengucapkan Labbaika ‘umrotan atau Labbaikallahumma bi’umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan suaranya bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di sampingnya bagi wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika laka.
4.  Sesampai Masjidil Haram menuju ka’bah, lakukan thawaf sebanyak 7 kali putaran.3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan ka’bah dijadikan berada di sebelah kiri. Setiap putaran menuju hajar aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan menciumya, maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu akbar.
5.  Shalat 2 raka’at di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di masjidil haram dengan membaca surat Al-Kafirun pada raka’at pertama dan Al-Ikhlas pada raka’at kedua.
6.  Selanjutnya Sa’i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min sya’aairillah. Abda’u bima bada’allahu bihi (Aku memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa’dahu wa shodaqo ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya. Sa’i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.
7.  Mencukur rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita.
8.  Ibadah Umroh selesai

H. Persiapan Ibadah Haji
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum menunaikan ibadah Haji:
1.   Membersihkan diri dari dosa dan kesalahan baik langsung kepada Allah SWT. maupun kepada sesama manusia.
2.  Karena ibadah Haji adalah ibadah fisik, maka perlu mempersiapkan mental untuk mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji yang memerlukan stamina tinggi, keikhlasan dan kepasrahan kepada Allah SWT.
3.  Mempersiapkan biaya, baik selama dalam perjalanan haji, maupun untuk nafkah keluarg yang ditinggalkan.
4.  Melaksanakan kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan harta kekayaan, seperti zakat, nadzar, hutang, infaq dan shadaqah.
5.  Melaksanakan janji yang pernah diucapkan.
6.  Menyelesaikan segala urusan yang berhubungan dengan keluarga yang akan ditinggalkan.7. Memohon do’a restu kepada kedua orang tua (jika masih hidup)
7.  Mempersiapkan ilmu dan pengetahuan agama, dan mengikuti kegiatan manasik haji.
8.  Mempersiapkan obat-obatan pribadi selama menjalankan ibadah haji.
9.  Mempersiapkan beberapa perlengkapan untuk keperluan selama perjalanan ibadah Haji:
a)  Perlengkapan Pria
1.   Kain Ihram dua stel
2.  Baju sehari-hari secukupnya
3.  Ikat pinggang
4.  Keperluan mandi

b)  Perlengkapan Wanita
1.   Mukena minimal 2 buah
2.  Pakaian ihram (rok putih dan mukena atas putih) 2 set
3.  Pakaian sehari-hari secukupnya
4.  Kaos kaki secukupnya

c)   Perlengkapan untuk Pria dan Wanita
1.     Pakaian penghangat
2.    Selimut
3.    Sandal jepit
4.    Sepatu sandal atau sendal gunung
5.    Obat-obatan pribadi
6.    Gunting kecil utk Tahallul
7.    Payung
8.    Senter kecil (untuk penerangan saat mengambil batu di Musdalifah)
9.    Kantong kecil untuk menyimpan batu kerikil persiapan melempar jumroh
10.  Kantong sandal untuk tempat sandal saat di Masjid
11.   Pelembab atau cream, gunakan untuk tangan dan kaki
12.  Biaya untuk dam, kurban dsb.

I.  Lokasi Utama Ibadah Haji dan Umroh
a.   Makkah Al Mukaromah
Di kota Makkah Al-Mukaromah inilah terdapat Masjidil Haram yang didalamnya terdapat Ka’bah yang merupakan kiblat ibadah umat Islam sedunia. Dalam rangkaian perjalanan ibadah haji, Makkah menjadi tempat pembuka dan penutup ibadah haji.

b.  Padang Arafah
Padang Arafah terdapat di sebelah timur Kota Makkah. Padang Arafah dikenal sebagai tempat pusatnya haji, sebagai tempat pelaksanaan ibadah wukuf yang merupakan rukun haji. Di Padang Arafah juga terdapat Jabal Rahmah tempat pertama kali pertemuan Nabi Adam dan Hawa. Di luar musim haji, daerah ini tidak dipakai.

c.   Kota Muzdalifah
Kota ini tidak jauh dari kota Mina dan Arafah Mota Muzdalifah merupakan tempat jamaah calon haji melakukan Mabit (bermalam) dan mengambil batu untuk melontar Jumroh di Kota Mina.

d.  Kota Mina
Kota Mina merupakan tempat berdirinya tugu (jumrah), yaitu tempat pelaksanaan melontarkan batu ke tugu (jumrah) sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim ketika mengusir setan. Disana terdapat tiga jumrah yaitu jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha.



BAB II
UMROH
A.   Pengertian Umrah
Umrah adalah berkunjung ke Ka’bah untuk melakukan serangkaian ibadah dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Umroh disunahkan bagi muslim yang mampu. Umroh dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada hari Arafah yaitu tgl 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik yaitu tgl 11,12,13 Zulhijah. Melaksanakan Umroh pada bulan Ramadhan sama nilainya dengan melakukan Ibadah Haji (Hadits Muslim).

B.   Hukum Ibadah Umrah
                   Hukum ibadah Umrah adalah fardu ain bagi setiap orang Islam laki-laki maupun perempuan yang telah mampu, sekali dalam seumur hidup selebihnya sunah hukumnya. Bagi orang yang beribadah haji seharusnya disempurnakan dengan melakukan  ibadah umrah. Seperti firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 196 yang artinya :
“Dan sempurnakan ibadah haji dan umrah karena Allah”

C.   Syarat Umrah
Dalam mengerjakan ibadah haji harus memenuhi syarat-syarat wajib haji. Adapun syarat-syarat wajib haji sebagai berikut:
1.     Islam
2.    Berakal sehat
3.    Baligh
4.    Merdeka
5.    Mampu atau istitaah

D.   Rukun Umrah

1.       Ihram
2.      Ihram untuk umrah di mulai miqat  kemudian di teruskan dengan tawaf, sa’i, dan tahallul
3.      Tawaf
4.      Sa’i antara bukit Safa dan Marwah
5.      Tahallul
6.      Menggunting rambut sekurang-kurangnya tiga helai rambut.
7.      Tertib

E.   Syarat Wajib Umrah

1.       Ihram dari miqat ketentuan tempat dan waktu
2.      Meninggalkan larangan-larangan ibadah umrah

F.    Perbedaan antara Haji dan Umrah

                   Perbedaan antara haji dan umrah adalah jika umrah dapat di kerjakan sepanjang tahun, sedangkan ibadah haji hanya boleh dilakukan dalam waktu yang telah di tentukan, yaitu mulai tanggal 08 sampai 13  Dzulhjjah.

1.   Haji dilakukan pada waktu tertentu, yaitu dari bulan Syawal sampai malam tanggal 10  Dzulhijah, sedangkan umrah waktunya sepanjang tahun artinya kapan saja dapat melakukan umrah.
2.  Rukun haji ada wukuf di Arafah, sedangkan umrah tidak ada wukuf di Arafah.
3.  Bermalam di Muzdalifah dan Mina, melempar jumlah dan tawaf wadak menjadi wajib haji sedangkan umrah tidak.
4.  Niatnya berbeda.

G.  Perjalanan Haji dan Umrah di Indonesia

     Umat islam adalah bagian terbesar bangsa Indonesia.  Setiap tahun  ratusan ribu orang melaksanakan ibadah haji ke tanah suci.  Penyelenggaraan dan pengaturan ibadah haji umat islam Indonesia merupakan tugas pemerintah yang pada dasarnya bertujuan supaya berjalan lancer, tertib, aman dan sempurna dan ibadahnya.
    
     Keterlibatan pemerintah dalam pemberangkatan perjalanan ibadah haji umat islam Indonesia cukup besar, karena urusan haji merupakan amanat rakyat yang bertuang dalam GHBN  yang pada dasrnya berisi kehendak nasional dalam melanjutkan usaha-usaha peningkatan pelayanan sesuai dengan  kemampuan masyarakat  atas dasar itu  pemerintah mengatur  mulai dari proses pemberangkatan, dalam perjalanan selama menunaikan ibadah haji sampai kembali ke tanah air.

H.  Cara Mendaftarkan Haji dan Umrah

                   Pendaftaran umrah di laksanakan di kantor koordinator urusan haji pada tingkat kabupaten atau kota madya di seluruh Indonesia. Prosesnya hampir sama dengan haji.

I. DAM

DAM adalah denda atau kompnsasi yang wajib dilakukan oleh orang yang selama menunaikan ibadah haji dan umrah melanggar atau meninggalkan wajib haji dan umrah.

Wujud DAM meliputi:

a.    DAM karena bersenggama dalam keadaan ihram sebelum tahallul pertama adalah
1.       Menembelih seekor unta atau seekor lembu atau tujuh ekor kambing dan harus mengulang hajinya.
2.      Bila nomer satu mampu, wajib memberikan sedekah kepada fakir miskin berupa makanan seharga dua ekor unta dan wajib mengulang hajinya.
3.      Bila tidak sanggup nomor dua, maka ia harus berpuasa sejumlah hari dengan perhitungan setiap 0,8 kg daging unta untuk satu hari.
b.    DAM karena berburu atau membunuh binatang buruan adalah memilih salah satu diantara tiga macam DAM  ini

1.       Menyembelih binatang yang sebanding dengan harga binatang yang diburu
2.      Bersedekah kepada fakir miskin seharga binatang yang diburu
3.      Puasa dengan jumlah hari setiap 0,8 kg daging unta satu hari seharga binatang yang diburu.
c.    DAM karena mengerjakan salah satu larangan haji

1.       Mencukur rambut
2.      Memotong kuku
3.      Memakai pakain berjahit bagi pria
4.      Berminyak rambut
5.      Memakai wangi-wangian
6.      Bersenggama sesudah tahallul  pertama, maka DAMnya adalah memilih satu diantara tiga hal ini:
1)      Menyembelih seekor kambing
2)     Puasa tiga hari
3)     Bersedekah sebanyak tiga gantang atau 9,3 liter makanan kepada 60 orang fakir miskin

d.    DAM karena melaksanakan haji tamathu’ atau qiran, adalah DAM karena melanggar meninggalkan wajib haji.
1.     Menyembelih seekor kambing
2.    Jika tidak mampu menyembelih kambing, wajib berpuasa selama 10 hari, tiga hari di Makkah dan 7 hari ketika di tanah air.

J. Hikmah Ibadah Umrah

                   Hikmah ibadah umrah memiliki hikmah ibadah haji, yaitu :
1.     Akan memperoleh kemampuan untuk meningkatkan iman dan amal saleh, dengan semangat mewujudkan haji mabrur (orang yang mampu memprodusir amal-amal saleh karena iman)
2.    Menumbuhkan rasa jiwa tauhid yang tinggi bagi umat islam
3.    Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah tersebut harus diliputi dengan penuh kekhusyu’an
4.    Memperoleh kesempatan untuk beribadah secara intensif pada hari-hari tertentu, dalam lingkungan keagamaan yang tinggi (Masjidil Haram dan Madinah Munawarah) sehingga terbentuk kebiasaan ibadah yang baik
5.    Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk membina persatuan dan kesatuan umat Islam sedunia
6.    Kiblatnya umat Islam seluruh dunia sama, yaitu Baitullah (Kakbah)
7.    Sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan akhlak yang mulia
8.    Meningkatkan Ukuwah Islamiyah secara luas
9.    Merupakan pernyataan umat islam seluruh dunia menjadi umat yang satu karena mempunyai persamaan atau satu akidah
10.  Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun umrah merupakan ibadah yang berat memerlukan persiapan fisik yang kuat, biaya besar dan memerlukan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi segala godaan dan rintangan
11.   Merupakan symbol kesatuan dan persatuan
12.  Menumbuhkan semangat berkorban, karena ibadah haji maupun umrah, banyak meminta pengorbanan baik harta, benda, jiwa besar dan pemurah, tenaga serta waktu untuk melakukannya
13.  Memperoleh pandangan syiar-syiar Allah di Makkah dan Madinah
14.  Menambah pengetahuan tentang berbagai keadaan umat Islam di berbagai belahan dunia.

Penutup


Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah saya tentang “Haji dan Umroh”.
Demikianlah makalah saya tentang “Haji dan Umroh “ ini, semoga bermamfaat bagi kita semua khususnya teman-teman sekelas VIII B dan semua kelas pada umumnya.
Akhir kata, saya menyadari bahwa tidak ada hal yang sempurna. Isi makalah ini masih perlu memperoleh saran dan kritikan dari siapa saja yang telah membaca dan memakainya. Saran dan kritik anda akan menjadikan makalah ini semakin sempurna. Amiin.

                                                                       
                                  


Share:

No comments:

Post a Comment

Hari/Tanggal

Ahli Bahasa

RUANG GURU