Kumpulan khutbah terupdate,simple dan lugas.

Alamat: Jln. Simpang Tiga, Desa Tumbuh Mulia, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kode Pos: 83659, HP: 081997666360:)

Wajahku Menjadi Buruk Rupa Demi Nyawa Anakku.


Kisah in sangat cocok dibaca sambil merenung di temani sekotak tisu. Penasaran? Selamat membaca.

Alkisah, ada seorang pemuda bernama  Abe. Dia anak yg cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat teman-teman wanita yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah dipromosikan ke posisi manager. Gajinya pun lumayan, tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor. Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman-teman kantor senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan wanita lajang. Bahkan putri pemilik perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada Abe. 

Di rumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit di bagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak, mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini betul-betul seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting. Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung Abe. 

Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan rutin layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur, cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada anak satu-satunya Abe. 

Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya. Setiap kali ada teman atau kolega bisnis yang bertanya siapa wanita cacat di rumahnya, Abe selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. “Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan.” jawab Abe. 

Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang Ibu. Tentu saja ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya. Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah.

Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah, ia tidak kuat bangun dari ranjang. Abe mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja  karena diTaiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekal. Hal ini membuat Abe jadi BT (bad temper) dan uring-uringan di rumah.

Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari ibunya, Abe melihat sebuah box kecil. Di dalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan Abe. Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. 

Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah. Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun. 

Walau sudah usang, Abe cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung Abe. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya. Spontan air mata Abe menetes keluar tanpa bisa dibendung. 

Dengan menggenggam foto dan koran usang tersebut, Abe langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang ibupun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya.

 “Yang sudah-sudah nak, Ibu sudah maafkan. Jangan di ungkit lagi”. kata ibunya. 

Setelah sembuh, Abe bahkan berani membawa Ibunya belanja ke supermarket. Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, Abe tetap cuek bebek. Kemudian peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (wartawan) dan membawa kisah ini ke dalam media cetak dan elektronik. 

Bagi teman-teman yang masih punya Ibu (Mama atau Mami) di rumah, biar bagaimana pun kondisinya, jangan lupa untuk selalu berbakti kepada beliau. Karena tanpa perantara beliau, kita semua tidak akan pernah hidup di dunia ini.

Semoga membeikan inspirasi bagi kita. I love you full my mother.
Share:

No comments:

Post a Comment

Hari/Tanggal

Ahli Bahasa

RUANG GURU