Senin, 30/01/2017
Assalamu’alaikum. Wr. Wb. Ketemu
lagi sama saya, Gimana kabarnya? Semoga
saja tetap sehat dan dalam lindungan Allah SWT. Salam hormat kepada
semua guru khususnya guru MTs NWBoro’Tumbuh. Pada kesempatan ini, saya akan
berbagi cerita-cerita inspiratif dengan tujuan supaya hari-hari kita bermakna. Hari ini tentang, "Kelahiran dan Perjuangan TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid". Mari dibaca dengan seksama!
Al Maghfurulahu Maulana Syaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid dilahirkan di kampung Bermi Pancor Lombok Timur Nusa Tenggara Barat pada tanggal 17 Rabiul Awal 1316 H (1898 M) dari perkawinan TGH.Abdul Madjid dengan Hj. Halimatus Sa’diyah. Nama kecil beliau Muhammad Syaggaf, nama ini dilatarbelakangi oleh suatu peristiwa yang sangat menarik untuk dicermati yakni 3 (tiga) hari sebelum beliau dilahirkan. TGH. Abdul Madjid didatangi orang waliyullah masing-masing dari Hadramaut dan Magrabi.
Kedua waliyullah itu secara kebetulan mempunyai nama yang sama, yakni “Syaqqaf”. Kedua waliyullah itu berpesan kepada TGH. Abdul Madjid supaya anaknya yang akan lahir itu diberi nama “Syaqqaf” Syaqqaf artinya “tukang memperbaiki atap”, Kata “Syaqqaf” di Indonesiakan menjadi “Saggaf” dan untuk dialek Bahasa Sasak menjadi “Segep”. Itulah sebabnya beliau sering dipanggil dengan “Gep” oleh Ibunda Hajjah Halimatus Sa’diyah.
Setelah
menunaikan ibadah haji, nama kecil tersebut diganti dengan “Haji Muhammad
Zainuddin”. Nama ini pun diberikan oleh ayah beliau sendiri yang diambil dari
nama seorang ulama besar yang mengajar di Masjidil Haram. Akhlak dan
kepribadian ulama besar itu sangat menarik hati sang ayah. Nama ulama besar itu
Syaikh Muhammad Zainuddin Serawak.
Maulana Syaikh TGKH. Muhammad
Zainuddin Abdul Madjid adalah anak bungsu. Kakak kandung beliau lima
orang, yakni Siti Syarbini, Siti Cilah, Hajjah Saudah, Haji Muhammad
Sabur dan Hajjah Masyitah.
Ayahandanya
TGH. Abdul Madjid terkenal dengan penggilan “Guru Mu’minah” adalah seorang
muballigh dan terkenal pemberani. Beliau pernah memimpin pertempuran melawan
kaum penjajah, sedangkan ibundanya Hajjah Halimatus Sa’diyah terkenal sangat
salehah.
Sejak kecil Al-mukarram Maulana
Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid terkenal sangat jujur dan
cerdas. Karena itu tidaklah mengherankan bila ayah-bundanya memberikan
perhatian istimewa dan menumpahkan kasih sayang begitu besar kepada beliau.
Ketika melawat ke Tanah Suci Makkah untuk melanjutkan studi, ayah Bundanya ikut
mengantar ke Tanah Suci.
Ayahandanyalah yang mencarikan guru
tempat beliau belajar pertama kali di Masjidil Haram dan sempat menemani beliau
di Tanah Suci sampai dua kali musim haji. Sedangkan ibundanya Hajjah Halimatus
Sa’diyah ikut bermukim di Tanah Suci mendampingi dan mengasuh beliau
sampai ibundanya tercintanya itu berpulang ke rahmatullah tiga setengah tahun
kemudian dan dimakamkan di Mu’alla Makkah.
Dengan
demikian tampaklah betapa besar perhatian ayah-bundanya terhadap pendidikan
beliau. Hal ini juga tercermin dari sikap ibundanya bahwa setiap kali beliau
berangkat untuk menuntut ilmu, ibundanya selalu mendo’akan dengan ucapan “Mudah
mudahan engkau mendapat ilmu yang barakah” sambil berjabat tangan serta terus
memperhatikan kepergian beliau sampai tidak terlihat lagi oleh pandangan mata.
Pernah suatu ketika, beliau lupa
pamit pada ibundanya. Beliau sudah jauh berjalan sampai ke pintu gerbang baru
sang ibu melihatnya. Sang ibu memanggil beliau untuk kembali Beliau pun
kembali. Lalu sang ibu mendoakan kemudian beliau berangkat. Hal ini merupakan
suatu pertanda bahwa betapa besar kesadaran ibundanya akan penting dan
mustajabnya do’a ibu untuk sang anak sebagaimana ditegaskan dalam hadits Rasullah
SAW, bahwa do’a ibu menduduki rangking kedua setelah doa Rasul.
Al
Mukkarram Maulanasysyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sebagai ulama’
pemimpin umat, dalam kehidupan bermasyarakt dan berbangsa telah mengemban
berbagai jabatan dan menanamkan berbagai jasa pengabdian, diantaranya :
1. Pada tahun 1934 mendirikan
pesantren Al-Mujahidin
2. Pada tahun 1937 mendirikan
Madrasah NWDI
3. Pada tahun 1943 mendirikan
madrasah NBDI
4. Pada tahun 1945 pelopor
kemerdekaan RI untuk daerah Lombok
5. Pada tahun 1946 pelopor
penggempuran NICA di Selong Lombok Timur
6. Pada tahun 1947 / 1948
menjadi Amirul Haji dari Negera Indonesia Timur
7. Pada tahun 1948/1949 Anggota
Delegasi Negara Indonesia Timur ke Saudi Arabia
8. Pada tahun 1950 Konsulat NU
Sunda Kecil.
9. Pada tahun 1952 Ketua Badan
Penaseha Masyumi Daerah Lombok.
10. Pada tahun 1953 Mendirikan
Organisasi Nahdlatul Wathan.
11. Pada tahun1953 Ketua Umum
PBNW Pertama;
12. Pada tahun 1953 merestui
terbentuknya parti NU dan PSII di Lombok
13. Pada tahun 1954 merestui
terbentuknya PERTI Cabang Lombok
14. Pada tahun 1955 Anggota
Konstituante RI hasil Pemilu I (1955)
15. Pada tahun 1964 mendiriakn
Akademi Paedagogik NW
16. Pada tahun 1964 menjadi
Peserta KIAA (Konferensi Islam Asia Afrika) di Bandung.
17. Pada Tahun 1965
mendirikan Ma’had Darul Qu’an Wal Hadits Al Majidiyah Asy Syafi’iyah Nahdlatul
Wathan;
18. Pada tahun 1972-1982
Anggota MPR RI hasil pemilu II dan III
19. Pada tahun 1971-1982
Penasehat Majlis Ulama’ Indonesia Pusat
20. Pada tahun 1974 mendirikan
Ma’had Lil Banat
21. Pada Tahun 1975 Ketua
Penasehat Bidang Syara’ Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram (sampai 1997)
22. Pada tahun 1977 mendirikan
Universitas Hamzanwadi
23. Pada tahun 1977 Menjadi
Rektor Universitas Hamzanwadi
24. Pada tahun 1977 mendirikan
fakultas tarbiyah universitas Hamzanwadi
25. Pada Tahun 1978
mendirikan STKIP Hamzanwadi
26. Pada tahun 1978 mendirikan
Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Hamzanwadi.
27. Pada tahun 1982 mendirikan
Yayasan Pendidikan Hamzan wadi
28. Pada tahun 1987
mendirikan Universitas Nahdlatul Wathan mataram
29. Pada tahun 1987
mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Hamzanwadi;
30. Pada tahun 1990 mendirikan
Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Hamzanwadi;
30. Pada tahun 1994
mendirikan Madrasah Aliyah Keagamaan putra-putri;
31. Pada tahun 1996 mendirikan
Institut Agama Islam Hamzanwadi
Semoga
bermanfaat.
No comments:
Post a Comment